Wednesday, August 10, 2016

Day 7 Part 2/2 di Bandung - Cihideung, Kavling Stroberi, Rumah Stroberi, Dusun Bambu, Jendela Alam, Sapu Lidi (2/2)

Hari ke-7 di Bandung
Dusun Bambu
Kampung Daun
Jendela Alam
Sapu Lidi

Baca sebelumnya : Day 7 Part 1/2 di Bandung

Selanjutnya, aku ketemu satpam yang dia ajak ngobrol. Satpamnya sih tanya aku, kok ga barengan. Aku cuma senyum-senyum doang. Aku buru-buru keluar, takut dia masih di situ. Aku juga tanya, dari sana mau ke Dusun Bambu. Ternyata ada angkot ke sana, abis itu naik ojeg lagi. Nah, jadi sewaktu nungguin angkot, aku liat ibu-ibu dengan 4 orang anaknya jalan menanjak ke arahku.

Rupanya mereka juga mau naik angkot yang sama. Cerita-cerita selama nungguin angkot, ternyata ibu dengan 4 anaknya ini sedang jalan-jalan diajak anaknya. Terbukti kan, kalua mau jalan-jalan, ga perlu banyak uang.

Di dalam angkot, kami harus bersempit ria. Selain memang ada acara nikahan di daerah sekitar, yang menyebabkan penduduk pada naik angkot, juga karena angkot tersebut jarang ada. Hanya sekitar ½ jam 1 angkot.


Sesampainya di terminal terakhir, aku naik ojeg. Untuk sampai ke Dusun Bambu, aku harus membayar Rp 15.000 Harganya bervariasi, tergantung nego. Pertama kali menginjak Dusun Bambu, 1 hal yang terlintas di benak. Perginya harus sama keluarga baru berasa enak.




Ini nih alamat Dusun Bambu :
Jalan Kertawangi, Kolonel Masturi KM 11
Cisarua, Bandung Barat
Telp. 022-8278 2020
Mobile 0857 2125 4446


Di Dusun Bambu ada berbagai kegiatan yang bisa dilakukan. Main air di curug kecil yang ada di sana, duduk-duduk di taman, bermain perahu di danau yang menyejukkan, atau makan. Pilihan tempat makannya pun cukup banyak. Bisa makan di restoran berkaca, makan di bawah yang punya banyak menu makanan ringan, makan di pondok sekeliling danau, atau makan di tempat kayak tempurung sarang yang digantung.

Kalau bersama keluarga, kamu bisa foto-foto di sekitar danau, sekaligus foto anak-anak yang sedang bermain di curug. Kalian sekeluarga juga bisa foto di taman yang penuh bunga.  Tapi hati-hati ya, jangan sampai tanamannya rusak.

Oya, Dusun Bambu juga menyediakan transportasi yang dihias bernama ontang-anting yang akan membawamu dari dan ke tempat parkiran mobil yang memang agak jauh tempatnya. Namun jika kebetulan tidak penuh, kamu juga bisa parkir kendaraanmu di dekat pintu masuk Dusun Bambu. Yang bisa kamu dapatkan di sana yaitu bila kamu menukarkan tiket masuk. Satu tiket masuk dapat ditukar dengan 1 botol minuman, jika 2 tiket maka dapat ditukar dengan tanaman.

Di sinilah anak-anak bisa bermain di sungai yang mengalirkan air terjun yang ada di atas.




Ini dia berbagai tempat makan yang ada di Dusun Bambu :

di sini kita bisa melihat danau buatan dan juga orang yang sedang berperahu sambil menikmati alam

Kalau kamu mau lesehan, bisa makan-makan di sini nih sambil menikmati hamparan bunga

kamu juga bisa mencicipi makanan ringan yang ada di area ini


di sini mereka menjual suvenir juga lho
Rumah makan yang satu ini kayak sarang burung ya, tapi enak lho karena dia ada di atas jadi pemandangannya luas




Tempat anak-anak bermain

Ini tempat kita menunggu ontang-anting yang akan membawa kita ke tempat parkir mobil. Perlu diingat, kalau ke sini tuh emang harus punya kendaraan pribadi. Kalau nggak, ya susah




Sebenernya, aku bingung juga nih pulangnya gimana. Akhirnya aku putusin untuk jalan.  Jadi aku keluar jalan kaki, ya mungkin sekitar 10 kilometer sampe ada angkot. Hanya saja, ketika aku baru jalan sekitar 1 kilometer, ada 1 lagi angkot yang naik. Tiba-tiba dia menawarkan tumpangan. Sekalian katanya, mau jemput orang yang lagi di Dusun Bambu. Akhirnya aku pun ikut dengan dikenakan biaya Rp 10 ribu. Ketika baru naik, angkotnya ngadat. Sang sopir terpaksa benerin dulu. Aku ga tau apa yang salah, yang pasti aku harus nunggu sekitar ½ jam baru beres. Buru-buru ke Dusun Bambu, 2 cewek pun naik ke angkot tersebut.


Karena angkotnya lewat Cihideung, aku putuskan untuk ke Sapu Lidi. Setelah ketemu dengan gerbangnya, aku masih harus berjalan jauh, sekitar 15 menit ada kali. Di dekat Sapu Lidi itu, aku liat ada tempat wisata Jendela Alam. Penasaan, akhirnya aku ke Jendela Alam terlebih dahulu.
Ternyata Jendela Alam itu seperti taman edukasi untuk mengenal alam buat anak-anak. Ada beberapa hal yang seru di sana. Ini dia :




 



  

  

  

  

  

 

  

 



 

 

 

 

 

 
Setelah itu, aku melanjutkan perjalananku ke Sapu Lidi. Sempet ragu, karena aku tahunya angkutan Cihideung tidak sampe malam. Cuma karena udah nanggung, ya akhirnya aku cepet-cepet ke Sapu Lidi.
Restoran yang satu ini emang menyajikan suasana yang berbeda. Cuma aku ga bisa nyicip nih, soalnya ngejar waktu. Jadi, aku foto-foto doang di sana. Nah, ini foto-fotonya :

 

 

 

 

 

 

 

Nungguin angkot udah dag dig dug. Klo nggak ada, aku ga tahu mau naik apa. Mau nebeng orang, aku udah kapok. Emang ya, kalau di Bandung itu paling enak ada kendaraan. Tapi kalau mau ke sudut-sudut kota, mending naik motor daripada mobil. Selain jalanannya kecil, naik motor juga jauh lebih simpel.

Alamat Jendela Alam                                                                      Alamat Sapu Lidi
JL. Sersan Bajuri KM 4,5                                               Komplek Graha Puspa, Jl. Sersan Bajuri
Komplek Graha Puspa, Lembang, Jawa Barat                 Cihideung, , Bandung Barat, Parongpong
Telp. 022-2788482 / 022-9222772                                   Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
                                                                                    Telp. 022-70002944


Baca selanjutnya : Day 8 di Bandung


























No comments:

Post a Comment