Thursday, November 20, 2014

City Tour : Bus Tingkat Gratis Keliling Jakarta

Bis wisata ini digalakkan pada masa Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Ahok menjadi wakil gubernur pada 2012 lampau. Bus ini sempat diuji coba oleh Jokowi sendiri pada waktu itu. Tujuannya untuk meningkatkan wisatawan manca negara dan juga lokal lebih mengenal Jakarta dan sejarahnya.

Berangkat dari Bundaran HI, kita akan diajak berkeliling pusat Jakarta yaitu Bundaran HI - Sudirman - Sarinah - Harmoni - Pasar Baru - Istana Merdeka - Monas - kembali lagi ke Sarinah - Sudirman - Bundaran HI.

Bus ini akan berhenti di beberapa tempat yang punya palang bertuliskan 'City Tour'.
Bus dua tingkat ini sangat menarik. Salah satunya karena pemandangan yang disajikan dari tingkat 2 lebih terlihat jelas. Ini penampakannya
Tahukah Anda bahwa pengemudinya semua wanita? Mengapa demikian? Alasannya, menurut Jokowi waktu itu, karena wanita lebih berhati-hati dibandingkan pria. Ini salah satu supir wanita bus City Tour yang saya foto waktu itu
Sejak berangkat dari Bundaran HI, sepanjang jalan ada tour guide yang akan memberikan penjelasan tentang sejarah Jakarta, terutama gedung-gedung yang dilewati. Tour guide ini akan menjelaskannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sayangnya, waktu kedua kalinya saya naik, di lantai dua suara sang tour guide kurang terdengar. Jadi, jika Anda mengajak wisatawan asing, disarankan untuk duduk di lantai pertama saja.

Ini beberapa tempat yang dilewati bus ini :
 Sebelah kiri gambar Museum Nasional Indonesia. Sebelah kanan adalah Monas

 Kedua gambar ini sama seperti aslinya, berada berdekatan. Sebelah kiri adalah katedral dan sebelah kanan adalah mesjid agung.

Ini tempat gubernur yang dinamakan Balaikota.

Btw, sedikit tips yang mungkin berguna nih...
Kalo kamu lagi jalan-jalan di Sudirman dan perlu ke rute-rute yang bersangkutan dengan City Tour misal mau ke Pasar Baru, naek aja City Tour. Selain tidak macet (karena memakai jalur Transjakarta), bus ini juga gratis. Sekalian kamu juga bisa belajar sejarah Jakarta toh

1 comment: