Day 1
24 Desember 2014
Bandung - Cibaduyut
Ke Bandung, gue naek Primajasa sekarang harganya Rp 52.000 dari Cikarang. Harganya macem-macem sih dari berbagai tempat. Sebelum lupa, ini gue posting karcisnya ya, ada beberapa tempat yang jadi pangkalan Primajasa buat ke Bandung ini.
Maap, tiketnya amburadul...abis di Bandung ujan mulu, gue basah termasuk tiketnya... untung hati gue ga basah, apalagi mata gue...wkwkwkkwk
Ini penampakan jalan menuju ke Bandung....kalau kalian perhatiin, view-nya indah banget... Gunung berderet dan pohon-pohon yang hijau di kanan kiri. Asoyyyy
Baru masuk kota Bandung, hujan sudah menyambut. Maklum di bulan Desember, hujan tiap hari melanda Bandung. Sebelum saya bercerita lebih lanjut tentang Bandung, saya mau kasih tau teknisnya nih.
#Tips
1. Turunlah di terminal Leuwi Panjang. Ini bisa dibilang pusatnya. Kamu bisa kemana aja dari terminal ini
2. Dari pengalaman pribadi, meskipun di kendaraannya ada stiker bertuliskan tempat tujuanmu (klo kmu naik angkot kayak aku), kamu tetap harus tanya. Kenapa? Jadi waktu itu saya mau ke Cibaduyut. Ga taunya angkot merah no 05 yang saya naikin ada 2 macem. Ada yang ke Cibaduyut dan ada yang ke Cicaheum. Alhasil, saya tersesat :(
Di hari pertama, ga banyak yang aku jalani. Nyampe di Bandung jam 3 sore dibilangin naek angkot tapi ternyata aku tersesat sampe jam 5 sore. Akhirnya, aku dijemput suaminya temenku (temen SD, SMP, SMA) yang thanks God banget masih berhubungan dengannya.
Waktu nunggu dijemput, aku sempet foto-foto sekitaran Leuwi Panjang. Ini penampakannya
Kalau kamu suka dingin, Bandung pada saat musim hujan gini pas banget buat kamu. Apalagi ini di musim hujan gini, brrrrr
Oya, Cibaduyut terkenal dengan pengrajin sepatunya. Kamu bisa liat ada banyak model yang dapat dipilih di sini. Cuma ya tetep harus pinter nawar.Penasaran, aku browsing sejarah tentang Cibaduyut, ini yang aku temukan :
"Pada tahun 1920 seseorang yang berasal dari Ciomas Bogor yang dipanggil Bang Kelang bekerja di pengrajin sepatu milik warga Tiong hoa di daerah Suniaraja, setelah sekian lama Bang kelang ini menikah dengan orang Bandung dan tinggal di Cibaduyut. Pada waktu itu orderan lagi banyak sehingga Bang Kelang membawa kerjaannya ke rumah. Para tetangganya ikut belajar dan lama-kelamaan banyak tetangganya yang ikut membuat sepatu. Akhirnya Cibaduyut pun menjadi sentra home industry alas kaki hingga sekarang ini." dirilis oleh http://www.scribd.com/doc/156644520/Sejarah-cibaduyut#scribd
Awalnya, abis ambil motor temenku (lebih tepatnya minjem), aku mau langsung ke Dago naik motor dan mencari kost-kostan.
Napa milih kost-kostan? Karena menurut aku, itu yang paling hemat, apalagi gue mau sekitar 2 mingguan tuh di Bandung ^^
Napa ga nginep aja di rumah temen?
Jiaaahhh, emang enak nyusahin orang?
#Tips selanjutnya
Daripada cari hotel apalagi penginapan, kalau kamu mau ke suatu tempat untuk waktu yang lama, cari aja kost-kostan. Bingung dimana? Cari daerah yang ada kampusnya. Pasti di situ ada kost-kostan deh. Percaya ama gue.
Namun, aku baru nyampe ke rumah temenku aja jam 5.30 sore, masih ujan pula. Kalau aku nekad nyari kost-kostan hari ini juga, aku kayaknya ga yakin deh bisa. (Secara gue belum tahu dimana tepatnya, gue hanya tahu harus ke Dago aja. Tapi Dago itu dimana? Gue kagak tahu sama sekali.)
So, aku tidur deh di rumah temenku yang baik hati dan tidak sombong serta gemar membantu itu. Dua anak-anaknya yang lucu tidur di atas (ranjang tingkat), aku tidur di tingkat bawah. Sebelum tidur, sempet diajakin maen masak-masakan. "Ibu mau pesen apa?"
"Mie ayam" kataku
Bunyi-bunyian dari 'alat-alat masak' mereka langsung terdengar. Ga lebih dari semenit, 'makanan' pun tersaji. Aku pun 'menyantap'nya hanya dalam waktu ga lebih dari semenit juga.
Baru aja selesai 'makan', aku ditanya lagi "Pesan makanan apa?"
Dan dari situ terus berulang.
Ih gemesnya dengan mereka itu, pengen cubitin pipinya yang tembem-tembem wwkkwkwkw. Ga percaya mereka gemesin? Ini nih salah satunya :
Sambil main dengan anak-anak, aku juga bernostalgila dengan temenku. Lucunya, waktu SD-SMA kami bukanlah hopeng berat, namun menurut aku sih suatu keajaiban kami masih bisa berhubungan sampai sekarang. Itulah teman ya, they stay in our life long enough, but they stay longer in our hearts
That's enough story for today....
#Saatnya tips sebelum kamu bepergian :
1. Pelajari peta kota tersebut
Untuk aku yang 'buta peta', aku perlu peta sesimple ini. Yang sudah ada pembagiannya menurut warna, jalan-jalannya jelas. Tapi akhirnya ga kepake juga karena akunya bener-bener buta.
Bagi yang mahir baca peta, ini penting banget
Bagi yang buta peta, anutlah prinsip "Malu bertanya, ga nyampe-nyampe."
2. Tanya-tanya temen kamu yang pernah tinggal di sana. Kalau ga punya temen, tanya aja sama Mbah Google. Eits, jangan lupa tanya juga tempat-tempat wisata apa yang ada di sana. Setiap orang punya pengalaman yang berbeda, jadi tentu mereka pun ada yang pergi ke tempat-tempat yang berbeda pula.
3. Persiapan mental, terutama kalau kamu pergi sendirian kayak aku gini
4. Persiapan uang... Aku itung-itung, aku habis Rp 2 juta untuk perjalanan ke Bandung ini. Tapi udah terbilang murah banget lho.
5. Persiapan kaki, khususnya kalau kamu juga pengen ke Bandung. Ga bawa kendaraan alias naek angkutan.
6. Cari tahu juga tentang penginapan kamu. Untuk yang satu ini, ada banyak hal yang harus kamu ketahui : penginapannya harus deket dengan pusat wisata biar kamu mudah, bersih, dan tentunya murah (apalagi kalau mau lama ya kan). Untuk di Bandung, ada beberapa opsi yang bisa kamu ambil :
a. Hotel - lumayan mahal sekitar Rp 250rb - jutaan semalam. Hotel di Bandung banyak banget, terutama di daerah Ledeng, Dago, dan Cihampelas.
b. Penginapan buat backpacker. Untuk yang satu ini, kamu bisa cari di website ini : http://www.thebandungtour.com/hotel-di-bandung-harga-di-bawah-100-ribu.html
c. Kost-kostan, paling banyak di sekitar Cihampelas dan Dago/Dipati Ukur.
Selanjutnya baca : Perjalanan Hari Keduadi Bandung Part 1/2